wartanasional.co, Banda Aceh - Career Development CentreUniversitas Syiah Kuala (CDC Unsyiah) kembali menggelar bursa kerja yang diberi nama Unsyiah Job and Internship Fair. Kegiatan yang berlangsung di Aula FMIPA Unsyiah itu, dilaksanakan selama dua hari, Rabu-Kamis 16-17 Oktober 2019.
Ketua Panitia Unsyiah Job and Internship Fair, Muslim, M.Info.Tech. mengatakan, terdapat 16 perusahaan yang terlibat dalam kegiatan ini, seperti Pegadaian, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Mega, Mandiri, Telkomsel, Pertamina, PT Permata Indonesia sejahtera,Telkomsel, hingga Tokopedia.
Kegiatan juga dimeriahkan 15 stand Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjajakan berbagai produk. Selain membuka lowongan kerja, sebagian perusahaan turut memberikan pelatihan dan seminar terkait dunia kerja. Ia memaparkan kegiatan ini bertujuan membuka kesempatan bagi para alumni untuk menemukan perusahaan yang sesuai dengan kapasitas serta bidang studi yang mereka miliki.
“Kegiatan ini selain merekrut karyawan, juga memberikan kesempatan bagi perusahaan menerima peserta magang kerja dansharing informasi produk mereka,” ujarnya, Rabu (16/10/2019).
Muslim menambahkan salah satu fenomena yang dilakukan perusahaan saat ini dalam perekrutan adalah tidak lagi menerima berkas secara offline.Banyak perusahaan beralih ke sistemonline, seperti mengumumkan informasi hingga menerima berkas dan biodata. Untuk itu, ia mengingatkan pencari kerja agar rajin mencari informasi dan menyusun data diri semenarik mungkin.
Hal senada diutarakan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Alfiansyah Yulianur BC., yang mengatakan dunia kerja semakin berkembang dan membutuhkan kerja keras untuk menaklukkannya. Ia meminta para alumni Unsyiah untuk menyiapkan diri agar mampu menghadapi perkembangan ini.
“Sebagai institusi, kita mencoba memfasilitasi para alumni dengan dunia kerja, salah satunya dengan rutin menggelar job fair setiap tahunnya.”
Ia juga menjabarkan jika saat ini Unsyiah terus mendorong mahasiswanya agar mampu bersaing di dunia kerja seusai menamatkan perkuliahan nanti. Beberapa langkah telah dilakukan Unsyiah, seperti pelatihan menyusun curriculum vitaedan wawancara.
Dalam waktu dekat, Unsyiah juga mewajibkan mahasiswanya untuk bergabung ke UKM Olaharaga. Ini dilakukan agar mereka memiliki daya tahan tubuh dan fisik yang baik. Sebab selama ini, banyak alumni Unsyiah yang gugur di seleksi kesehatan saat mengikuti tes kerja.
“Mungkin gaya hidup yang tidak teratur dan begadang menjadi salah satu sebab rendahnya daya tahan tubuh mereka,” ujarnya.
Unsyiah juga mewajibkan mahasiswanya terlibat di organisasi. Sebab lanjut Alfian, organisasi merupakan salah satu tempat yang dapat membentuk karakter dan sikapteam work yang dibutuhkan di lingkungan kerja.
Selain itu, Unsyiah dalam beberapa tahun terakhir ini telah menerapkan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). Ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan kemahasiswaan. Dalam SKPI turut dilampirkan daftar prestasi hingga keterampilan yang dimiliki mahasiswa. Alfian berharap SKPI ini turut dilampirkan saat melamar pekerjaan, agar perusahaan memiliki gambaran sekaligus menjadi nilai tambah.(Red)
Ketua Panitia Unsyiah Job and Internship Fair, Muslim, M.Info.Tech. mengatakan, terdapat 16 perusahaan yang terlibat dalam kegiatan ini, seperti Pegadaian, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Mega, Mandiri, Telkomsel, Pertamina, PT Permata Indonesia sejahtera,Telkomsel, hingga Tokopedia.
Kegiatan juga dimeriahkan 15 stand Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjajakan berbagai produk. Selain membuka lowongan kerja, sebagian perusahaan turut memberikan pelatihan dan seminar terkait dunia kerja. Ia memaparkan kegiatan ini bertujuan membuka kesempatan bagi para alumni untuk menemukan perusahaan yang sesuai dengan kapasitas serta bidang studi yang mereka miliki.
“Kegiatan ini selain merekrut karyawan, juga memberikan kesempatan bagi perusahaan menerima peserta magang kerja dansharing informasi produk mereka,” ujarnya, Rabu (16/10/2019).
Muslim menambahkan salah satu fenomena yang dilakukan perusahaan saat ini dalam perekrutan adalah tidak lagi menerima berkas secara offline.Banyak perusahaan beralih ke sistemonline, seperti mengumumkan informasi hingga menerima berkas dan biodata. Untuk itu, ia mengingatkan pencari kerja agar rajin mencari informasi dan menyusun data diri semenarik mungkin.
Hal senada diutarakan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Alfiansyah Yulianur BC., yang mengatakan dunia kerja semakin berkembang dan membutuhkan kerja keras untuk menaklukkannya. Ia meminta para alumni Unsyiah untuk menyiapkan diri agar mampu menghadapi perkembangan ini.
“Sebagai institusi, kita mencoba memfasilitasi para alumni dengan dunia kerja, salah satunya dengan rutin menggelar job fair setiap tahunnya.”
Ia juga menjabarkan jika saat ini Unsyiah terus mendorong mahasiswanya agar mampu bersaing di dunia kerja seusai menamatkan perkuliahan nanti. Beberapa langkah telah dilakukan Unsyiah, seperti pelatihan menyusun curriculum vitaedan wawancara.
Dalam waktu dekat, Unsyiah juga mewajibkan mahasiswanya untuk bergabung ke UKM Olaharaga. Ini dilakukan agar mereka memiliki daya tahan tubuh dan fisik yang baik. Sebab selama ini, banyak alumni Unsyiah yang gugur di seleksi kesehatan saat mengikuti tes kerja.
“Mungkin gaya hidup yang tidak teratur dan begadang menjadi salah satu sebab rendahnya daya tahan tubuh mereka,” ujarnya.
Unsyiah juga mewajibkan mahasiswanya terlibat di organisasi. Sebab lanjut Alfian, organisasi merupakan salah satu tempat yang dapat membentuk karakter dan sikapteam work yang dibutuhkan di lingkungan kerja.
Selain itu, Unsyiah dalam beberapa tahun terakhir ini telah menerapkan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). Ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan kemahasiswaan. Dalam SKPI turut dilampirkan daftar prestasi hingga keterampilan yang dimiliki mahasiswa. Alfian berharap SKPI ini turut dilampirkan saat melamar pekerjaan, agar perusahaan memiliki gambaran sekaligus menjadi nilai tambah.(Red)