wartanasional.co, Banda Aceh - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (FEB Unsyiah), 16-17 Oktober 2019, menggelar konferensi internasional The 2nd Aceh Global Conference: Business, Economics, and Sustainable Development Trends (The 2nd AGC BEST) 2019 di Kyriad Muraya Hotel, Banda Aceh. Konferensi internasional dalam rangka milad ke-60 FEB Unsyiah itu, mengangkat tema “Role of Ethical and Moral Values in Promoting Sustainable and Just Economic Development in the Era of Disruptive Economy”.
Ketua Panitia, Dr. M. Shabri Abd. Majid, M.Ec. mengatakan, konferensi ini merupakan forum penting bagi akademisi, praktisi, peneliti, hingga pemerintah. Mereka dapat berbagi pengetahuan dan hasil penelitian terkait aspek bisnis, ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan baik secara teori maupun praktik.
“Dalam konferensi ini, para peserta juga saling berbagi penelitian terkait tren terkini dan perkembangan dalam era disruptive economy,” ujar Shabri, Jumat (18/10)
Konferensi AGC BEST berhasil menerima lebih dari 112 paper yang dikirim oleh profesional, akademisi, dan mahasiswa. Untuk memastikan kualitas paper, panitia juga mengundang puluhan reviewer untuk mengulas paper yang masuk. Selain itu, juga dilibatkan lima editor untuk menyeleksi, edit, dan mengoreksi paper tersebut. Hasilnya terdapat 65 paper yang diterima panitia dan dipresentasikan dalam enam sesi paralel. Semua paper yang diterima dan dipresentasikan berpeluang untuk dipublikasikan ke dalam jurnal nasional terakreditasi dan prosiding online The 2nd AGC BEST.
Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng. IPU mengatakan, jika saat ini pembangunan ekonomi menghadapi banyak tantangan. Para akademisi dituntut untuk dapat memahami kondisi ini dan dampaknya bagi kehidupan masyarakat. Ia pun berharap, konferensi ini dapat melahirkan ide serta solusi dalam menghadapi tantangan tersebut.
Konferensi AGC BEST menghadirkan keynote speaker dari beberapa negara yang ahli di bidang ekonomi, manajemen, keuangan, dan akuntansi. Mereka adalah Prof. Dr. Mark Christensen (Accounting and Management Control Department ESSEC Business School, Singapore), Prof. Dr. Salina H. Kassim (Dekan Institute of Islamic Banking and Finance of International Islamic University Malaysia), Prof. Dr. Mohamad bin Abdul Hamid (Wakil Rektor Universiti Islam Antarabangsa Sultan Abdul Halim Mu'adzam Shah Malaysia), dan Prof. Drs. Muhammad Siddik (Praktisi Representative, International Institute of Islamic Thought - IIIT, Indonesia). (Red)
Ketua Panitia, Dr. M. Shabri Abd. Majid, M.Ec. mengatakan, konferensi ini merupakan forum penting bagi akademisi, praktisi, peneliti, hingga pemerintah. Mereka dapat berbagi pengetahuan dan hasil penelitian terkait aspek bisnis, ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan baik secara teori maupun praktik.
“Dalam konferensi ini, para peserta juga saling berbagi penelitian terkait tren terkini dan perkembangan dalam era disruptive economy,” ujar Shabri, Jumat (18/10)
Konferensi AGC BEST berhasil menerima lebih dari 112 paper yang dikirim oleh profesional, akademisi, dan mahasiswa. Untuk memastikan kualitas paper, panitia juga mengundang puluhan reviewer untuk mengulas paper yang masuk. Selain itu, juga dilibatkan lima editor untuk menyeleksi, edit, dan mengoreksi paper tersebut. Hasilnya terdapat 65 paper yang diterima panitia dan dipresentasikan dalam enam sesi paralel. Semua paper yang diterima dan dipresentasikan berpeluang untuk dipublikasikan ke dalam jurnal nasional terakreditasi dan prosiding online The 2nd AGC BEST.
Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng. IPU mengatakan, jika saat ini pembangunan ekonomi menghadapi banyak tantangan. Para akademisi dituntut untuk dapat memahami kondisi ini dan dampaknya bagi kehidupan masyarakat. Ia pun berharap, konferensi ini dapat melahirkan ide serta solusi dalam menghadapi tantangan tersebut.
Konferensi AGC BEST menghadirkan keynote speaker dari beberapa negara yang ahli di bidang ekonomi, manajemen, keuangan, dan akuntansi. Mereka adalah Prof. Dr. Mark Christensen (Accounting and Management Control Department ESSEC Business School, Singapore), Prof. Dr. Salina H. Kassim (Dekan Institute of Islamic Banking and Finance of International Islamic University Malaysia), Prof. Dr. Mohamad bin Abdul Hamid (Wakil Rektor Universiti Islam Antarabangsa Sultan Abdul Halim Mu'adzam Shah Malaysia), dan Prof. Drs. Muhammad Siddik (Praktisi Representative, International Institute of Islamic Thought - IIIT, Indonesia). (Red)