Selain dewan pengurus diketuai Dr. Taqwaddin dan para pengurus lainnya, organisasi alumni Unair ini juga didukung empat penasihat, yaitu Prof. Maimun Syukri, Prof. Zaki Mubarak, Dr. M. Jafar, dan drg. Amanullah.
Pengukuhan dilakukan oleh Amang Rofi, mewakili Pimpinan Pusat IKA UNAIR. Dalam arahannya, Pimpinan Pusat IKA UNAIR meminta Kepengurusan IKA UNAIR Aceh yang baru saja dikukuhkan agar menelusuri keberadaan seluruh alumni Unair yang ada di Aceh. Penelusuran ini penting agar bisa dibangun silaturahim guna saling mendukung untuk sama-sama memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa. “Anda semua adalah duta Unair di Aceh,” tegas Amang Rofi.
Kedua, melakukan pengabdian masyarakat guna membantu kalangan masyarakat marjinal di Aceh. “Ini tentu saja bagian dari upaya kami membantu Pemerintah Aceh,” ujar Taqwaddin.
“Ketiga, kami juga akan berkomunikasi lebih intensif lagi dengan Pimpinan Universitas Airlangga untuk memperoleh berbagai kemudahan guna penerimaan peserta didik dan beasiswa diperuntukkan bagi mahasiswa yang berasal dari Aceh. Semoga harapan ini mendapat respons positif dari Pimpinan Universitas Airlangga, Surabaya,” tuturnya.
Menyahuti harapan-harapan peserta acara pengukuhan Ikatan Alumni Unair, baik yang disampaikan ketua baru dikukuhkan maupun peserta lainnya, Junaidi, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni Unair memberikan apresiasi positif atas semua program kerja prioritas disampaikan Ketua Ika Unair Wilayah Aceh.
Dalam kesempatan itu, Junaidi juga mempresentasikan target kemajuan Unair mencapai ranking 500 universitas terbaik dunia dan masuk dalam lima terbaik universitas tingkat nasional. “Dengan dukungan alumni Unair yang berkiprah nyata memberikan manfaat bagi masyarakatnya, kami yakin tahun 2020 ini, Unair bisa masuk dalam peringkat 500 besar dunia. Insya Allah akan tercapai,” ungkap Junaidi.
Acara pengukuhan itu dihadiri 60 peserta dari berbagai kabupaten/kota di Aceh.[red]
