Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pemerintah Aceh Bersama Kadin Aceh Usulkan Program Magang Petani dan IMT-GT Plus

Kamis, 12 September 2019 | 20.53 WIB Last Updated 2019-09-12T15:55:48Z
wartanasional.co, Thailand - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, Aulia Sofyan, mengatakan salah satu pembincangan penting dalam forum ini termasuk inisiasi baru yang disampaikan oleh Pemerintah Aceh, yaitu program magang petani Aceh di Songkhla, Thailand serta inisiatif pembentukan Kerjasama IMT-GT Plus yang melibatkan Kepulauan Andaman dan Nicobar, India.

Menurut Aulia, Pemerintah Aceh bersama Kadin Aceh mengajukan proposal kerjasama untuk pelatihan magang petani asal Aceh ke negara bagian Songkhla, Thailand, mengingat beberapa keunggulan di bidang pertanian yang ada di Thailand.

“Prestasi Thailand dalam teknologi pertanian di Thailand harus dapat dimanfaatkan oleh Aceh dalam upaya mewujudkan petani yang unggul, modern dan terampil. Hal ini akan menjadi prioritas mengingat sumber pendapatan utama masyarakat Aceh adalah dari sektor pertanian,” kata Aulia.

Kerjasama magang petani dengan Provinsi Songkhla di Thailand diharapkan dapat meningkatkan pengembangan kapasitas petani potensial Aceh serta peningkatan kualitas dan kuantitas komoditas potensial seperti kopi, padi, jagung dan kakao.

Ketua Kadin Aceh, Makmur Budiman yang merupakan anggota Joint Business Council (JBC) IMT-GT menyambut baik inisiatif yang disampaikan oleh Pemerintah Aceh. Dari sektor swasta, Makmur menyatakan siap untuk mendukung program peningkatan kapasitas petani tersebut.

Selanjutnya, Staf Khusus Gubernur, Iskandar, yang juga Koordinator Kerja sama Aceh – Andaman Nicobar menjelaskan Pemerintah Aceh turut mengusulkan pembentukan inisiatif IMT-GT Plus yang melibatkan Kepulauan Andaman – Nicobar ke dalam koridor ekonomi yang sudah ada.

“Kami melihat potensi kerjasama dengan India di Kepualauan Andaman dan Nicobar dapat memperluas jaringan IMT-GT serta kerjasama di bidang-bidang tertentu seperti pariwisata, peluang perdagangan dan investasi serta pertukaran budaya dan pendidikan,” kata Iskandar.

Menurut Iskandar, langkah ini merupakan tahap awal dalam mengembangkan kerangka kerja sama formal antara India dan IMT-GT. Dirinya berharap kemitraan yang erat dengan India, pengembangan konektivitas maritim khususnya jalur pelayaran Sabang-Phuket-Langkawi-Port Blair dapat ditingkatkan.

“Rencana kita ke depan akan dilakukan feasibility study (FS) dengan kerja sama dari Kementerian Luar Negeri RI tentang potensi pengembangan konektivitas udara dengan rute Kuala Lumpur – Banda Aceh – Port Blair,” kata Iskandar.

Acara yang berlangsung selama tiga hari bermula pada 10 hingga 13 September 2019 bertempat di Sofitel Krabi Phokeethra Hotel tersebut turut dihadiri oleh beberapa perwakilan Pemerintah Aceh lainnya, diantaranya Sekda Kota Banda Aceh, Ir Bahagia Dipl SE, Plt Kepala Kawasan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS), Razuardi, Direktur Utama PT PEMA, Zubir Sahim serta Ketua KADIN Aceh, Makmur Budiman. [red]

News

Kabar Aceh

×
Berita Terbaru Update