wartanasional.co, Banda Aceh - Dinas kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh mengadakan Sosialisasi dengan tema Pertolongan Pertama dan Pemadam Kebakaran dengan diikuti lebih dari 60 peserta yang terdiri dari para Security dan CS Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Taman Seni dan Budaya, Museum Aceh dan para staf Museum Tsunami. di Gedung Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh, Senin (6/8).
Sosialisasi serupa juga pernah dilaksanakan di Museum Tsunami Aceh dua tahun silam, sama halnya dengan kegiatan sebelumnya, kegiatan tahun ini berlangsung sukses diikuti antusiasme dan aktifnya para peserta kegiatan. Mengingat pentingnya tanggap darurat akan pertolongan pertama dan pemadaman kebakaran maka tak heran sosialisasi ini selalu menjadi suatu yang menarik untuk dilaksanakan.
Kegiatan dibuka oleh Bapak Suburhan, SH selaku Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh mewakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, kegiatan ini turut menghadirkan dua Narasumber yaitu Bapak Yudi, SH selaku Kepala Seksi Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Pemadam Kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Ibu Dahriani, SH dari PMI Kota Banda Aceh selaku Narasumber di Bidang Pertolongan Pertama.
Terdapat dua sesi dalam kegiatan sosialisasi ini yaitu sesi pemaparan dilaksanakan di Ruang Rapat Gedung Museum Tsunami Aceh, yang berlangsung sejak pukul 09.00 wib s.d 12.00 wib.
Kegiatan dilanjutkan dengan praktek lapangan yang menjadi puncak antusiasme peserta dalam pelaksanaan ini. Dalam sesi praktek lapangan ini para staf diberikan pengetahuan terkait langkah-langkah pencegahan dini sampai tatacara pemadaman dengan menggunakan tabung pemadam dan menggunakan alat pemadam secara tradisional.
Koordinator Museum Tsunami Hafnidar, S. S. M. Hum, tampak ikut antusias dalam kegiatan tersebut.
“Besar harapan dengan adanya kegiatan ini para staf terutama yang bekerja dilingkungan pelayanan publik khususnya Museum Tsunami, Museum Aceh dan Taman Seni Budaya akan lebih tanggap dalam menghadapi ancaman bahaya kebakaran sekalipun tidak kita harapkan, namun hal semacam ini dapat terjadi kapan saja apabila tidak ditanggulangi akan menyebabkan kerugian, dengan sosialisasi ini diharapkan akan berdampak pada kenyamanan masyarakat terhadap ancaman bahaya kebakaran”. ujarnya.
Setelah rangkaian acara berakhir, kegiatan di tutup oleh Bapak Suburhan, SH.
“Setelah kegiatan ini saya harap akan ada sosialisasi-sosialisasi lain yang dapat dilaksanakan dan menambah minat serta wawasan kita para penyedia pelayanan publik dalam hal tanggap darurat akan bencana."terangnya.
Menjadi suatu hal yang menarik dalam Sosialisasi ini kita diajarkan menjadi petugas yang mampu melaksnakan tugas dengan tulus terutama kepada masyarakat bahkan hal ini dapat kita teruskan kepada masyarakat guna sebagai pencegahan dini serta tanggap darurat akan pertolongan pertama dan pemadam kebakaran.(red)
Sosialisasi serupa juga pernah dilaksanakan di Museum Tsunami Aceh dua tahun silam, sama halnya dengan kegiatan sebelumnya, kegiatan tahun ini berlangsung sukses diikuti antusiasme dan aktifnya para peserta kegiatan. Mengingat pentingnya tanggap darurat akan pertolongan pertama dan pemadaman kebakaran maka tak heran sosialisasi ini selalu menjadi suatu yang menarik untuk dilaksanakan.
Kegiatan dibuka oleh Bapak Suburhan, SH selaku Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh mewakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, kegiatan ini turut menghadirkan dua Narasumber yaitu Bapak Yudi, SH selaku Kepala Seksi Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Pemadam Kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Ibu Dahriani, SH dari PMI Kota Banda Aceh selaku Narasumber di Bidang Pertolongan Pertama.
Terdapat dua sesi dalam kegiatan sosialisasi ini yaitu sesi pemaparan dilaksanakan di Ruang Rapat Gedung Museum Tsunami Aceh, yang berlangsung sejak pukul 09.00 wib s.d 12.00 wib.
Kegiatan dilanjutkan dengan praktek lapangan yang menjadi puncak antusiasme peserta dalam pelaksanaan ini. Dalam sesi praktek lapangan ini para staf diberikan pengetahuan terkait langkah-langkah pencegahan dini sampai tatacara pemadaman dengan menggunakan tabung pemadam dan menggunakan alat pemadam secara tradisional.
Koordinator Museum Tsunami Hafnidar, S. S. M. Hum, tampak ikut antusias dalam kegiatan tersebut.
“Besar harapan dengan adanya kegiatan ini para staf terutama yang bekerja dilingkungan pelayanan publik khususnya Museum Tsunami, Museum Aceh dan Taman Seni Budaya akan lebih tanggap dalam menghadapi ancaman bahaya kebakaran sekalipun tidak kita harapkan, namun hal semacam ini dapat terjadi kapan saja apabila tidak ditanggulangi akan menyebabkan kerugian, dengan sosialisasi ini diharapkan akan berdampak pada kenyamanan masyarakat terhadap ancaman bahaya kebakaran”. ujarnya.
Setelah rangkaian acara berakhir, kegiatan di tutup oleh Bapak Suburhan, SH.
“Setelah kegiatan ini saya harap akan ada sosialisasi-sosialisasi lain yang dapat dilaksanakan dan menambah minat serta wawasan kita para penyedia pelayanan publik dalam hal tanggap darurat akan bencana."terangnya.
Menjadi suatu hal yang menarik dalam Sosialisasi ini kita diajarkan menjadi petugas yang mampu melaksnakan tugas dengan tulus terutama kepada masyarakat bahkan hal ini dapat kita teruskan kepada masyarakat guna sebagai pencegahan dini serta tanggap darurat akan pertolongan pertama dan pemadam kebakaran.(red)