wartanasional.co, Aceh Timur – Global Wakaf Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah menyelesaikan pembangunan sumur wakaf dari Yayasan Pratita Hasanah Darussalam di Gampong Buket Pala, Idi Rayeuk, Aceh Timur. Kini warga gampong setempat bisa bernafas lega mencari air wudu dan memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mencuci pakaian dan mandi.
Hal itu diungkapkan Muhammad Abrar, Keuchik Gampong Buket Pala. “Kami sangat bersyukur dengan adanya sumur wakaf ini. Kita sudah lama sangat membutuhkannya. Masyarakat pun akan lebih mudah mengakses air bersih, terutama air untuk keperluan wudu salat berjamaah di meunasah,” ujar pria yang memimpin warga berjumlah hampir 600 jiwa ini, Rabu (24/7), Buket Pala, Idi Rayeuk, Aceh Timur.
Ia menuturkan bahwa tidak jarang jamaah salat yang mengelus dada saat ingin berwudhu karena di meunasah tidak ada air. Sekarang, air di bak yang baru dibangun di samping meunasah selalu penuh berisi air.
Hanya 50 persen sumur warga yang memiliki air meskipun sangat sedikit. Sebagian besar warga terpaksa menumpang di sumur tetangga secara bergiliran dengan warga lainnya. Waktu pagi tiba, terutama kaum emak-emak bergegas menumpang di sumur tetangga agar tidak menunggu antrian panjang.
“Ketika musim kemarau tiba akses air bersih semakin sulit. Sudah 10 tahun ini sebagian masyarakat di sini membeli air bersih untuk dikonsumsi, mencuci pakaian, mandi, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Nasib malang dialami warga ekonomi lemah untuk membeli air,” paparnya.
Ke depan, Abrar akan berupaya memenuhi kebutuhan air untuk lahan pertanian warganya.
Staf Program ACT Aceh Laila Khalidah menuturkan, sebelumnya sumur sudah digali di tiga titik kedalaman 120 meter. Namun, airnya tidak bisa digunakan maksimal sebab sangat sedikit. Akhirnya pada penggalian di titik keempat kedalaman 150 meter sumber air dapat ditemukan. “Penggalian sumur yang keempat airnya sudah dapat digunakan dengan maksimal. Airnya jernih bersih,” terangnya.
Ia memaparkan bahwa selain sumur wakaf tersebut turut dilengkapi dengan bangunan MCK permanen seluas 4x6 meter, tangki air, dan tempat wudu. “Mudah-mudahan, sumur wakaf ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air sehari-hari,” tambahnya.
Nurmala, salah seorang warga setempat menuturkan, dengan adanya sumur wakaf ini, mereka bisa mencuci pakaian, mandi, dan juga membawa pulang air untuk keperluan rumah tangga. “Dulu kami sering menggunakan air yang kuning bahkan kecoklatan. Sekarang kami sangat gembira bisa memeroleh air bersih dengan mudah. Terima kasih ACT dan Yayasan Pratita Hasanah Darussalam telah mewakafkan sumur untuk kami,” pungkasnya.(red)
Hal itu diungkapkan Muhammad Abrar, Keuchik Gampong Buket Pala. “Kami sangat bersyukur dengan adanya sumur wakaf ini. Kita sudah lama sangat membutuhkannya. Masyarakat pun akan lebih mudah mengakses air bersih, terutama air untuk keperluan wudu salat berjamaah di meunasah,” ujar pria yang memimpin warga berjumlah hampir 600 jiwa ini, Rabu (24/7), Buket Pala, Idi Rayeuk, Aceh Timur.
Ia menuturkan bahwa tidak jarang jamaah salat yang mengelus dada saat ingin berwudhu karena di meunasah tidak ada air. Sekarang, air di bak yang baru dibangun di samping meunasah selalu penuh berisi air.
Hanya 50 persen sumur warga yang memiliki air meskipun sangat sedikit. Sebagian besar warga terpaksa menumpang di sumur tetangga secara bergiliran dengan warga lainnya. Waktu pagi tiba, terutama kaum emak-emak bergegas menumpang di sumur tetangga agar tidak menunggu antrian panjang.
“Ketika musim kemarau tiba akses air bersih semakin sulit. Sudah 10 tahun ini sebagian masyarakat di sini membeli air bersih untuk dikonsumsi, mencuci pakaian, mandi, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Nasib malang dialami warga ekonomi lemah untuk membeli air,” paparnya.
Ke depan, Abrar akan berupaya memenuhi kebutuhan air untuk lahan pertanian warganya.
Staf Program ACT Aceh Laila Khalidah menuturkan, sebelumnya sumur sudah digali di tiga titik kedalaman 120 meter. Namun, airnya tidak bisa digunakan maksimal sebab sangat sedikit. Akhirnya pada penggalian di titik keempat kedalaman 150 meter sumber air dapat ditemukan. “Penggalian sumur yang keempat airnya sudah dapat digunakan dengan maksimal. Airnya jernih bersih,” terangnya.
Ia memaparkan bahwa selain sumur wakaf tersebut turut dilengkapi dengan bangunan MCK permanen seluas 4x6 meter, tangki air, dan tempat wudu. “Mudah-mudahan, sumur wakaf ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air sehari-hari,” tambahnya.
Nurmala, salah seorang warga setempat menuturkan, dengan adanya sumur wakaf ini, mereka bisa mencuci pakaian, mandi, dan juga membawa pulang air untuk keperluan rumah tangga. “Dulu kami sering menggunakan air yang kuning bahkan kecoklatan. Sekarang kami sangat gembira bisa memeroleh air bersih dengan mudah. Terima kasih ACT dan Yayasan Pratita Hasanah Darussalam telah mewakafkan sumur untuk kami,” pungkasnya.(red)